ATMA WEDANA UNTUK SANG PIRATA
"Upacara Atma Wedana menurut Lontar Siwa Tattwa Purana ada lima rupa yaitu: Nganseng, Nyekah, Memukur, Maligia dan Ngeluwer. Semuanya memiliki makna yang sama, kalaupun ada perbedaan hanya terletak pada besar kecilnya upacara"
Setiap agama dan kepercayaan menuntut umatnya untuk
meyakini adanya alam pasca kematian. Landasan ajaran tersebut dengan sendirinya
juga menuntut kita percaya pada pemilahan jasad dengan jiwa. Antara
kesementaraan dengan kekekalan. Maka, kematian pun kemudian menjadi sebuah
jalan penyatuan antara yang profan dengan yang kudus.
"Upacara Atma Wedana menurut Lontar Siwa Tattwa Purana ada lima rupa yaitu: Nganseng, Nyekah, Memukur, Maligia dan Ngeluwer. Semuanya memiliki makna yang sama, kalaupun ada perbedaan hanya terletak pada besar kecilnya upacara"
Foto mendiang keluarga atau leluhur yang akan diupacarakan. |
Kidung dinyanyikan sepanjang malam. |
Pergelaran tari di malam hari yang bernuansa magis. |
Menuju ke pantai untuk melakukan upacara larung. |
Seorang pandita memimpin upacara larung di pantai. |
Para pemulung mengais sisa persembahan di pantai. |
Sebutir kelapa yang ditulisi nama mendiang yang dilarung. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar